Business

Terpapar Asap, Relawan Bagi Masker Tumbang, 3 Demonstran Pingsan


TANJAKNEWS, PEKANBARU - Kabut asap yang mengurung langit Riau makin pekat dan berbahaya. Korban pun berjatuhan karena tak kuat terisap asap yang mengandung partikel berbahaya.

Di  Kota Dumai, Jumat (13/9/2019)  dua orang warga mengalami kesulitan bernafas dan pingsan.

Bahkan seorang ibu rumah tangga yang belum diketahui identitasnya terekam kamera warga, tiba-tiba mengeluh sesak dan nyaris pingsan di perempatan Jalan Sultan Syarif Kasim - Jalan Jenderal Sudirman.

Sorang pengendara sepeda motor tiba-tiba menggeluh sakit sesak nafas saat berada di trafficlight peremptan Jalan Sultan Syarif Kasim- Jalan Sukajadi.

Beruntung pada saat kejadian tersebut sejumlah elemen masyarakat yang berada di lokasi kejadian sedang membagikan masker kepada pengguna jalan.

Di hari dan lokasi yang sama hanya berbeda waktu kejadian, seorang remaja bernama Askin  berumur 16 tahun hampir pingsan, justru ketika tengah melakukan aksi sosial berbagi masker.

Askin  ketika membagikan masker ke masyarakat di Jalan Sultan Syarif Kasim terlihat bersemangat. Namun di tengah pembagian masker, kondisinya melemah.

Ia tiba-tiba sesak nafas dan pingsan. Petugas Sahabat Ambulan yang memang setiap pagi berada di simpang tersebut langsung cepat tanggap memberikan bantuan.

Askin, relawan yang pingsan saat membagi masker mendapat
bantuan oksigen.


Oleh petugas Askin kemudian  diberikan bantuan oksigen di lokasi kejadian agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan kepadanya.

"Tadi memang ada laporan mengenai korban yang terdampak kabut asap, tapi langsung cepat ditangani petugas yang berada di lapangan, " ujar Kadiskes Kota Dumai, Faisal kepada wartawan.


Mahasiswi tumbang

Sementara itu di Pekanbaru sejumlah mahasiswi dari Universitas Riau bertumbangan saat menggelar demonstrasi di depan Kantor Gubernur Riau, terkait kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Tiga mahasiswi terpaksa dibawa ke rumah sakit terdekat karena sesak napas.

Satu di antaranya terlihat pingsan karena menghirup kabut asap dan diangkat mahasiswi lainnya ke masjid komplek perkantoran di Jalan Sudirman, Pekanbaru itu. Selanjutnya mereka diangkat ke mobil dinas Satuan Polisi Pamong Praja ke rumah sakit.

Informasi di lapangan, ketiga mahasiswi itu bernama Ila, Nur Rofifah dan Faraini. Mereka berasal dari jurusan dan fakultas berbeda, satu di antaranya adalah Jurusan Pariwisata.

"Semester 5 bang, sesak nafasnya tadi ketika ikut demonstrasi terkait kabut asap," kata seorang mahasiswi seperti dikutip Liputan6.com, Kamis (12/9/2019).

"Satu lagi pingsan, sudah dibawa tadi ke rumah sakit. Ada juga yang kejang-kejang tadi karena menghirup kabut asap," tambah mahasiswi tadi.

Dia menjelaskan, semua massa aksi sudah menggunakan masker ataupun penutup hidup dari kain ketika menggelar demonstrasi. Hampir satu jam menggelar demo, beberapa mahasiswi terlihat pusing dan ada yang tumbang.

"Ini sudah parah kabut asapnya, makanya tidak sanggup. Dua di antara tiga itu merupakan mahasiswi baru," jelasnya.

Fiki, 6 tahun, korban kabut asap.

Korban kabut asap lainnya, dilaporkan Data Riau, seorang bernama Fiki, 6 tahun menderita sakit demam tinggi dan sesak nafas. Ia telah dievakuasi dari rumahnya di Jalan Hangtuah Gg Hanglekir ke Posko Asap PKS, Jumat 13 September 2019 tengah malam pukul 01.30 WIB. (*)

Post Navi