Business

Majalah Soewara Moehammadijah Sejak 2015, Tertua di Indonesia




HISTORIA -- Suara Muhammadiyah (pada awal terbit tertulis Soewara Moehammadijah, selanjutnya disingkat SM) adalah majalah yang diterbitkan oleh organisasi pergerakan Islam Muhammadiyah sejak tahun 1915. Majalah ini merupakan salah satu media massa tertua di Indonesia yang pernah terbit dan tak pernah berhenti terbit hingga kini.

Majalah Soewara Moehammadijah memuat berbagai artikel yang mengandung unsur-unsur pendidikan, ajaran Islam, sosial, ekonomi, dan pengetahuan umum. Majalah ini berperan pada masa pergerakan kemerdekaan Indonesia.

Sejarah

Hasil digitalisasi majalah Suara Muhammadiyah 18 Mei 1931 koleksi Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau oleh Wikimedia Indonesia.


Terbit pertama kali di Yogyakarta pada 1915, tiga tahun setelah Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan. Awalnya, SM hadir sebagai majalah bulanan dengan bahasa Jawa di bawah pengelolaan Bagian Taman Pustaka Hoofdbestuur (HB) Muhammadiyah Yogyakarta. SM terbit sebulan sekali setiap tanggal 1. Pada awal penerbitannya, SM mengusung slogan "memuat keterangan tentang agama Islam" dan "keterangan lain-lainnya yang perlu".

Pemimpin redaksi SM pertama adalah Haji Fachrodin dengan jajaran redaksi yang terdiri dari Ahmad Dahlan, H.M. Hisjam, R.H. Djalil, M. Siradj, Soemodirdjo, Djojosugito, dan R.H. Hadjid. Adapun urusan administrasi ditangani oleh H.M. Ma’roef dan Achsan B. Wadana.

Pada 1922, SM mulai menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Setahun berikutnya, SM sudah sepenuhnya mengadopsi bahasa Melayu yang kala itu merupakan salah satu wujud dukungan terhadap emansipasi sosial-politik pribumi dan sikap anti-kolonialisme Belanda. 

Dua tahun kemudian, SM memperkenalkan kata “Indonesia” dalam sebuah tulisannya. Berikutnya, lewat sebuah tajuk pada 1933, redaktur SM menyeru para anggotanya untuk mulai melazimkan pemakaian bahasa Indonesia, terutama di forum resmi. SM menyinggung suasana kongres Muhammadiyah pada tahun tersebut yang sebagian pesertanya masih berkomunikasi dengan bahasa Jawa.

Saat ini, SM terbit dalam versi digital dan cetak setiap dua bulan sekali dengan mengusung slogan “Meneguhkan dan Mencerahkan”. SM dikelola oleh kader Muhammadiyah yang tergabung dalam PT Syarikat Cahaya Media dengan Direktur Utama Deni Asy’ari.

Museum Rekor Indonesia mencatatkan SM sebagai "Majalah Islam yang Terbit Berkesinambungan Terlama" pada 11 Oktober 2016. Pada 30 Agustus 2017, SM mendapatkan Penghargaan Serikat Perusahaan Pers untuk kategori "Salah Satu Majalah Tertua Di Indonesia".

Dalam Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) di Padang pada 9 Februari 2018, SM mendapatkan penghargaan dari Panitia Pusat HPN untuk kategori Kepeloporan sebagai Media Dakwah Perjuangan Kemerdekaan RI dalam Bahasa Indonesia.


Wikipedia
Post Navi

0 Komentar